Yunani terdiri
dari Yunani Daratan dan Yunani Lautan. Yunani Daratan terdiri atas beberapa
pegunungan, daerahnya terpecah-pecah, pantainya berteluk-teluk, dan airnya
tenang. Yunani Kepulauan berada di Laut Aegea yang terdiri atas pulau-pulau. Di
antaranya peradapan Pulau Kreta terletak di selatan Yunani dengan pusat
pemerintahan di Knossus. Letak Pulau Kreta sangat stategis, yaitu di tengah
jalur pelayaran antara Mesir, Yunani dan Mesopotamia. Pulau Kreta menjadi
jembatan budaya antara Asia, Afrika, dan Eropa. Kebudayaannya disebut Kebudayaan Minos. Hasil
kebudayaannya berupa arsitektur, senia patung, dan kerajinan. Arsitektur ini
terdapat di istana besar di Knossus. Di Knossus ditemukan istana berbentuk
labirin (rumah siput) , juga seni lukis fresko, seni porselin/gerabah, senia
pahat pada gading dan kerajinan logam. Masyarakat Kreta mengenal tulisan Minos
serta kebudayaan minoa. Kejayaan kebudayaan Kreta mencapai puncak pada masa
Raja Minos. Awal abad ke-15 kerajaan di Pulau Kreta mengalami keruntuhan akibat
bencana alam.
Yunani
berupa tanah kering dengan banyak benteng alam yang kuat berupa jurang-jurnag
yang terjal, gunung yang tinggi, serta pantai yang curam dan terjal. Hujan
sangat jarang turun di Yunani. Masyarakat Yunani bersikap optimis dan berwatak
riang, serta semangatnya tinggi dan kreasinya menonjol dalam bidang seni maupun
ilmu pengetahuan dan filsafat.
Polis
adalah sebuah kota yang terbentangsebagai pusat kota dengan daerah pedesaan di
sekitarnya. Di Yunani ada tiga polis besar yaitu Athena, Sparta, dan Thebe. Untuk
menghindari pemberontakan, penguasa pemerintahan Sparta selalu siaga dan
meningkatkan ketangguhan militer masa pemerintahan Lycurgus 625 SM. Athena
memberikan jaminan kepada warganya dan menghapuskan perbudakan. Di Yunani
sering terjadi perang antara sesama polis-polis tersebut. Serangan Persia
berlangsung tiga kali antara 500-480 SM disebut Perang Persia. Pada 448 SM
diadakan perdamaian antara Yunani dan Persia. Yunani ditaklukkan oleh Kerajaan
Makedonia dibawah pimpinan Philipus pada 338 SM. Yunani tidak memiliki sistem
pemerintahan sentralisasi tetapi desentralisasi karena tiap polis mengembangkan
sistem pemerintahan sendiri.
Kepercayaan
Yunani kuno adalah Politeisme. Dewa tertinggi adalah Dewa Zeus. Selain
dewa-dewi mereka juga memuja hero (pahlawan). Untuk menghormati Dewa Zeus
diselenggarakan pesta olah raga selama 5 hari di Gunung Olympus disebut
Olympiade. Karya sastra yang terkenal adalah Illiad dan Odyssey karya
Homerus. Peninggalan bangunan kuno di Yunani antara lain kuil pemujaan seperti
kuil Altis.
Berakhirnya kejayaan Yunani ditandai dengan
Perang Peloponesos 431-404 SM. Perang Peloponesos mengakibatkan Yunani
terpecah-pecah dan semakin lama pecah. Dengan mudah dapat dikuasai Raja
Philipus dan kemudian digantikan oleh putranya Alexander Agung yang memerintah
pada 336-323 SM. Alexander membangun kota-kota diwilayah kekuasaannya diberi
nama Alexandria dan juga perpustakaan.
0 comments:
Post a Comment